Remaja Wirogunan, “Ngobrol Bareng” Wujudkan Generasi Muda Jawara

Wirogunan (25/02/20). Kejahatan jalanan yang melibatkan anak dan remaja akhir-akhir ini menjadi perhatian serius dari semua pihak. Sebagai antisipasi dan pendampingan terhadap anak dan remaja, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta menyelenggarakan acara “Ngobrol Bareng Wujudkan Generasi Muda Jawara”.  Kegiatan dilaksanakan pada Minggu (23/02/20) di Rigen Fizza & Cafe Bintaran Tengah, Kampung Bintaran, Kel. Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Hadir dalam kegiatan tersebut, anak, remaja dan pemuda perwakilan RW se-Kel. Wirogunan, yang tergabung dalam Forum Anak Kelurahan (FAK) Wiroguno dan Karang Taruna. Selain itu, hadir Kepala DPMPPA Kota Yogyakarta, Edy Muhammad, Kepala UPT P2TP2A, Polana Setiya Hati dan Camat Mergangsan, Rini Rahmawati. Tidak ketinggalan hadir,  Lurah Wirogunan, A.E. Siwi Utami, Ketua Kampung Bintaran, Andy Maulana, Ketua RW 01, Fx. Herry  Nugroho, dan Babhinkamtibmas Kelurahan Wirogunan.

Narasumber dalam acara tersebut, Psikolog, Ekandari Sulistyaningsih (Psikolog) dan Kasubditbhabinkamtibmas Polda DIY, AKBP M. Fajarini.

Narasumber Ekandari Sulistyaningsih, menjelaskan, Edukasi Remaja yang menitikberatkan pada pengenalan diri sebagai seorang Remaja. Perkembangan remaja banyak aturan dan tuntutan dari berbagai pihak, misalnya tuntutan orang tua, teman sebaya, sekolah, masyarakat, dll). 

Lebih lanjut, Ekandari menjelaskan, terjadinya kenakalan remaja dipengaruhi faktor internal (krisis identitas dan kontrol diri yang lemah) dan faktor eksternal (keluarga dan teman sebaya yang kurang baik). “Remaja dalam masa pertumbuhan dan mencari jati diri. Peran orang tua dan lingkungan sangat menentukan perkembangannya”, ujarnya. 

Sementara Fajarini, menyampaikan dalam format dialog dengan peserta. Sebelum dialog, peserta diajak memperhatikan film tentang potret generasi Muda Indonesia berprestasi. Selain itu, diputarkan tentang testimoni pelaku kejahatan jalanan. 

Lebih lanjut, Fajarini, menjelaskan ‘Klitih’ sebenarnya mempunyai arti positif, yaitu suatu aktifitas mencari angin di luar rumah atau keluyuran. Kriminalitas di jalan yang sedang marak akhir-akhir ini, disebut “kejahatan jalanan” bukan ‘Klitih’. “Seseorang terlibat kejahatan jalanan, hampir semua pelaku memiliki permasalahan dalam keluarga dan dipengaruhi oleh teman”, tegas Fajarini.

Diakhir acara, Edy Muhammad, menegaskan pentingnya bersinergi dari seluruh pihak. Tidak hanya keluarga, lingkungan, pemerintah, namun juga aparat keamanan, dalam mengantisipasi terjadinya kejahatan jalanan. Acara ditutup dengan Deklarasi Perlindungan Anak Kelurahan Wirogunan, sebagai bentuk komitmen bersama. (Mon’s)

#WirogunanSemarak
#KarangTarunaWiroguno
#FAKWiroguno 
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat