Sharing NGAPEM sebagai media Sinergisitas Potensi Wilayah dalam Ekspose Keberdayaan Kampung
Wirogunan (25/02/20) Sharing sinergisitas potensi wilayah dipaparkan oleh Ketua LPMK Kel. Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu, tepatnya Kamis (20/2/2020). Bertempat di Ruang Antarel, Hotel Royal Darmo, Pringgokusuman, Abdul Razaq berbagi pengalaman atas sinergisitas potensi wilayah dalam acara Ekspose Keberdayaan Kampung.
Kegiatan tersebut diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua LPMK dan Ketua Kampung se-Kota Yogyakarta. Lebih dari 200 orang peserta, hadir mengikuti acara tersebut.
Narasumber utama, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Purwadi, yang didampingi Kepala DPMPPA, Edy Muhammad. Narasumber lain, berasal dari Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) DIY dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kota Yogyakarta.
Abdul Razaq, dalam paparannya menjelaskan
sinergisitas potensi wilayah, bagian dari upaya mengembangkan wilayah menuju kesejahteraan masyarakat. Potensi tersebut terdiri dari sarana prasarana fisik dan Sumber Daya Manusia (SDM) serta sumberdaya yang lain. Setiap wilayah, baik lingkungan RT, RW, Kampung, Kelurahan dan seterusnya, memiliki potensi.
Potensi tersebut, apabila bersinergi mutualisme akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya ekonomi, namun dampak non ekonomi.
Mewujudkan sinergisitas mutualisme tidaklah mudah dilakukan. Diperlukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dan berkelanjutan. Selain trust atau kepercayaan dan bertanggungjawab.
Ketua LPMK Wirogunan, Abdul Razaq, menjelaskan terdapat 7 kampung, 24 Rukun Warga (RW) dan 77 Rukun Tetangga (RT). Setiap kampung memiliki potensi tersendiri. Ke-tujuh Kampung tersebut, pertama Kampung Bintaran sebagai Kampung Heritage, dan kedua, Kampung Surokarsan sebagai Kampung Hijau.
Ketiga, Kampung Wirogunan, sebagai Kampung Pancasila dan ke-empat, Kampung Joyonegaran, sebagai kampung UMKM dan Handycraft.
Sedangkan kampung berikutnya, Kampung ke-lima, Kampung Nyutran, sebagai kampung Seni dan Budaya. Ke-enam, Kampung Mergangsan Lor, sebagai Kampung Ramah Anak. Ke-tujuh, Kampung Mergangsan Kidul sebagai kampung pendidikan.
Sedangkan di tingkat kelurahan, tidak kurang 12 kelembagaan, selain LPMK. Lembaga tersebut antara lain BKM, TKPK, TP PKK, IPSM, Karang Taruna, Kelurahan Siaga, Forum Anak Kelurahan (FAK), Mitra Keluarga, Peguyuban PAUD, Komisi Lansia dan sebagainya.
Lebih lanjut, Abdul Razaq menambahkan, diperlukan sinergisitas dengan landasan saling memahami, dan saling pengertian. Selain itu, cara pandang yang sama menuju kesejahteraan masyarakat. Gerakan "Bersama Kita Bisa, Gotong royong Modal Utama', menjadi tagline Kelurahan Wirogunan. Gerakan ini, bermakna menuju kesejahteraan masyarakat, harus dilakukan bersama, bergandengan, bersinergi dengan landasan gotong royong.
Memberikan pemahaman atas gerakan dimaksud, menuju kesejahteraan masyarakat, perlu dilakukan berkesinambungan. NGAPEM (Ngaji Pemberdayaan Masyarakat) sebagai wadah atau media komunikasi, koordinasi dan sharing. Melibatkan stakholder, di tingkat Kampung, Kalurahan, Kecamatan dan Kota Yogyakarta.(KangRozaq)
#AbdulRazaq
#LPMKWirogunan
#NgapemWirogunan
#TerusBerbuat
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat