Wirogunan (14/02/2020) Ekspose merupakan salah satu cara mengungkapkan secara formal tentang suatu kenyataan. Ekspose Dodolan Kampung bermaksud untuk menyampaikan hasil dari kegiatan Dodolan Kampung yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) secara rutin setiap Jum'at pagi. Hasil Dodolan kampung.

Kegiatan ekspose dilaksanakan Jum'at (14/2/2020) bertempat di Aula Gedung PKK Kota Yogyakarta. kegiatan difasilitasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta.

Hadir dalam kegiatan ekspose tersebut Kepala DPMPPA, Ir. Edy Muhammad, Kabid Pemberdayaan Masyarakat (PM), Retnaningtyas, SSTP, 45 Lurah se-Kota Yogyakarta, 45 Ketua LPMK se-Kota Yogyakarta, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di kota Yogyakarta.

Narasumber dalam kegiatan ekspose terdiri dari asisten Kesra, H. Sisruwadi, SH., M.Kn. (PLT Asisten Kesejahteraan Rakyat/Kesra Setda Kota Yogyakarta, Lurah Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Narotama, S.STP, M.Si, Divisi Penelitian Forum LPPM Kota Yogyakarta, DR. Oktiva Anggraini, S.I.P, dan Ikatan Arsitektural Indonesia Kota Yogyakarta, Gatot Supriyadi.

Presentasi atas Ekspose Do dolan kampung disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta, Ir. Edy Muhammad.

Edy Muhammad menjelaskan Do dolan Kampung berawal dari program Gandeng Gendong dengan melibatkan unsur 5 K, yaitu, Kampung, Kampus, Pemkot, Korporat, dan Komunitas. Selanjutnya pelaku pembangunan bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat, do dolan kampung menyasar semua sektor.

Narasumber Asisten Kesra, H. Sisruwadi, SH., M.Kn. (Plt. Asisten Kesejahteraan Rakyat/Kesra Setda Kota Yogyakarta menyampaikan terkait dengan program Dodolan kampung.  Makna Dodolan kampung yang terdiri dari Do dolan neng kampung, Dodolan kampung dan ngedol kampung.

Tujuan Do dolan kampung mewujudkan keberadaan kampung dengan menggali potensi yang ada di kampung itu sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan warga kampung.

Dodolan kampung merupakan salah satu wujud implementasi atau gerakan nyata dari program Gandeng Gendong dan do it kampung. Do it kampung mempunyai arti (1) apa yang bisa kampung lakukan; (2) apa yang bisa dilakukan oleh kampung untuk mensejahterakan warga kampung.

"Potensi di kota cukup banyak, khususnya yang berada di kampung. Sehingga perlu di siapkan secara maksimal dan siap di jual, sehingga masyarakat lebih sejahtera", ujar Sisruwadi penuh harap.

Lebih lanjut, Sisruwadi menjelaskan sinergisitas seluruh OPD dari Pemkot sesuai dengan fungsi dan tugas yang saling mendukung dengan pendampingan yang optimal. Sementara bagi kampung yang belum disentuh dilakukan pemetaan identifikasi.

Narasumber kedua, Lurah Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Narotama, berbagi potensi yang berada di Kelurahan. Potensi tersebut terdiri dari kuliner, seni budaya dan berbagai inovasi dari Cokrodiningratan.

DR. Oktiva Anggraini, S.I.P, sebagai narasumber ketiga yang menyampaikan terkait keterlibatan LPPM dalam membantu design pengembangan kampung. Berbagai pengalaman dan peran LPPM dalam mendukung dan berkontribusi dalam program Gandeng Gendong Pemerintah Kota Yogyakarta.

Sementara Gatot Supriyadi dari Ikatan Arsitektur Indonesia Kota Yogyakarta menyampaikan peranserta IAI dalam design penataan konsep Do dolan Kampung untuk kesejahteraan Masyarakat Kota Yogyakarta.

Ketua Forum LPMK se-Kota Yogyakarta, Ir. H. Hariyanto di sela-sela kegiatan menyatakan dkegiatan ekspose ini bermanfaat bagi LPMK dan menjadi motivasi untuk lebih berkontribusi maksimal di wilayah. "Sinergisitas anatar stakeholder menjadi penting di wilayah, untuk terus memaksimalkan potensi, sehingga berdampak ekonomi bagi masyarakat dan mengurangi kemiskinan", ujar Hariyanto yang juga sebagai Ketua Gapensi Kota Yogyakarta.

Ekspose Do dolan kampung diakhiro dengan dialog untuk mengkaji lebih jauh atas potensi dan permasalahan kampung. (KangRozaq)

#WirogunanSemarak
#AbdulRazaq
#LPMKWirogunan
#TerusBerbuat
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat