KOMET Menjadi Inovasi #03 dalam Evaluasi LBS-PHBS Tingkat DIY
Wirogunan (22/10/2019) Inovasi ke-3 dalam Evaluasi Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat DIY adalah KOMET (Komposter Ember Tumpuk). Komposter adalah sebuah metode pengolahan sampah organik menjadi kompos yang kemudian bisa digunakan sebagai pupuk.
Komposter Ember Tumpuk ini yang kemudian disingkat KOMET dilatar belakangi makin terbatasnya lahan untuk mengolah sampah secara tradisional dan dibutuhkan kompos untuk nutrisi tanaman. KOMET ini dibuat dengan tujuan untuk mengolah sampah organik dapur menjadi pupuk kompos sekaligus pupuk cair. Wadah dibuat dari ember bekas, drum, tong sampah atau jerigen bekas berukuran besar. Bahan yang baik digunakan berasal dari plastik bukan logam agar tidak berkarat yang dimodifikasi.
Setiap rumah tangga akan menghasilkan sampah, baik organik maupun non organik. Kondisi menggugah Ketua RW 02 berinisiasi membuat komposter berbahan ember yang disusun secara bertumpuk. Pilihan ini, selain biaya yang tidak terlalu besar, juga sangat cocok dengan kondisi di wilayah RW 02.
Pada awalnya, masyarakat belum tertarik dengan KOMET ini, namun sosialisasi, komunikasi terus dilakukan, khususnya dengan pengurus RW, Pengurus RT dan tokoh masyarakat. Tiada lelah upaya ini terus dilakukan, mengingat di wilayah RW 02, sedang digalakkan penanaman sayuran, tanaman toga maupun tanaman hias agar wilayah RW 02, tampak asri, walaupun lahan terbatas.
Ketua RW 02, menjelaskan bahwa KOMET ini, walaupun belum lama diperkenalkan kepada warga, saatnya nanti warga akan tertarik dan akan menggunakan KOMET ini. Komunikasi dan sosialisasi terus dilakukan kepada masyarakat. Saat ini, RW 02 Kampung Bintaran menjadi percontohan dalam penggunaan KOMET di wilayah Kelurahan Wirogunan.
LPMK Kel. Wirogunan, Abdul Razaq menjelaskan bahwa KOMET ini akan terus disosialisasikan kepada RW-RW yang lain di wilayah Kel. Wirogunan. Bersama lurah dan kelembagaan sosial yang lain, khususnya Paguyuban Bank Sampah akan terus mendorong, agar disetiap rumah memiliki KOMET. "Paling tidak, sampah rumah tangga lebih bermanfaat dan menumbuhkan semangat warga untuk terus menanam sayuran maupun toga untuk kebutuhan keluarga, dengan pupuk kompos dari KOMET ini.
Sementara Lurah Wirogunan, Anastasia Erwina Siwi Utami menuturkan, KOMET ini sebagai salah satu invovasi dalam evaluasi LBS dan PHBS tingkat DIY yang saat ini baru dimulai di RW 02. Secara berkesinambungan akan dikembangkan di wilayah lain. "Wilayah RW 02 Bintaran, adalah wilayah dipinggir kali code, yang sangat cocok untuk KOMET ini. Selain tidak membuang sampah disungai, keberadaan KOMET ini sangat memberikan manfaat bagi masyarakat RW 02", tutur Ibu satu anak ini.
KOMET, juga bermakna berkomitmen untuk menjaga lingkungan, mengolah sampah organik menjadi kompos dan memberikan nutrisi bagi tumbuhan serta bagian dari memanfaatkan hidup untuk hidup bermanfaat. (KangRozaq)
#WirogunanSemarak
#AbdulRazaq
#LPMKWirogunan
#KOMET
#PPSNPAUD
#Selani
#LBSPHBStingkatDIY
#TerusBergerak
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat