Sinergisitas LPMK, Lurah dan BKM dalam Menunaikan Usulan Masyarakat
Keberhasilan suatu kegiatan antara lain ditentukan komunikasi, koordinasi dan transparansi dari suatu kegiatan. Komunikasi dan koordinasi diantara pihak yang terlibat dalam kegiatan tidak hanya dalam perencanaan, proses pelaksanaan, namun juga pasca pelaksanaan, guna evaluasi dan perbaikan pada kegiatan lain.
Kelurahan yang merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota yang berada di bawah kecamatan dan dipimpin oleh seorang lurah, yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan Kelurahan tidak hanya bersifat administratif, namun juga kegiatan sarana prasarana fisik dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan sarana prasarana fisik dan pemberdayaan masyarakat tidak berdaya guna dan berhasil guna, apabila tidak melibatkan kelembagaan yang ada di Kelurahan. Keberadaan kelembagaan tersebut, sangat membantu optimalisasi kinerja kelurahan, manakala sinergisitas terbangun dan terjalin dengan baik.
LPMK sebagai salah satu kelembagaan tingkat kelurahan yang berorientasi kepada pemberdayaan seluruh masyarakat melalui kegiatan pembangunan/peningkatan sarana prasarana lingkungan maupun pemberdayaan masyarakat. Sedangkan BKM berorientasi terhadap pemberdayaan rakyat miskin. Sementara Lurah sebagai pemangku wilayah yang mengkoordinasikan kelembagaan yang ada, agar program pemerintah Kota dapat terlaksana dengan baik. Sinergisitas ketiga stakholder tersebut untuk hasil yang optimal.
Kelurahan Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta ber-istiqomah menjaga sinergi tersebut, baik dengan LPMK dan BKM maupun dengan kelembagaan lain. Bersinergi dengan LPMK dan BKM sebagai keharusan, untuk kebaikan masyarakat. Lurah, LPMK dan BKM, relatif sama dalam memaknai sinergi. Sinergi bermakna suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis, sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang optimal. Ada beberapa syarat utama penciptaan sinergi yakni kepercayaan, komunikasi yang efektif, dan feedback.
Lurah Wirogunan, Anastasia Erwina Siwi Utami menjelaskan bahwa keberadaan dua lembaga ini khususnya, dengan tidak menafikan lembaga lain, sangat berarti bagi kelurahan. Kedua lembaga ini, telah banyak berkontribusi dalam pembangunan dan peningkatan sarana prasarana fisik dan pemberdayaan masyarakat. Komunikasi dan Koordinasi antara Lurah, LPMK dan BKM terjalin dengan baik. "Selama ini, komunikasi dan koordinasi berjalan sangat baik. Kondisi ini, terus kita pertahankan dan tingkatkan, untuk kepentingan masyarakat. Bahkan, apabila ada usulan dari masyarakat, baik melalui Kelurahan, LPMK maupun BKM, dipastikan ada koordinasi untuk tindaklanjutnya", kata Lurah yang belum genap sepuluh bulan di Kel. Wirogunan.
Ia menambahkan, Dana Kelurahan (DAKEL) 2019 dan rencana kegiatan kelurahan 2020 dibahas bersama antara LPMK dan BKM. Pada tahun 2019, BKM mendapatkan program Kotaku, yang digunakan untuk peningkatan sarana prasarana fisik di lokasi sesuai denga SK Walikota. Ditahun yang sama, LPMK juga melaksanakan kegiatan peningkatan sarana prasarana fisik, disamping pemberdayaan masyarakat. Sinergisitas sangatlah penting untuk hasil yang maksimal dan tidak terjadi tumpang tindih kegiatan (overlaping).
Ketua LPMK Kel. Wirogunan, Abdul Razaq menyatakan bahwa LPMK sebagai fasilitator masyarakat yang harus bersinergi dengan pihak kelurahan, serta lembaga lain di tingkat kelurahan, baik BKM, TP PKK, Kelurahan Siaga dan lembaga lainnya. "Hubungan LPMK dengan BKM, TP PKK, Kesi, RT dan RW dan lembaga lain terjalin dengan harmonis. Hubungan emosional ini terjalin sejak lama, semata-mata agar kontribusi kepada masyarakat lebih maksimal", kata Pak Rozaq biasa disapa masyarakat.
Ia, menambahkan, semua usulan masyarakat dan kelembagaan yang ada kebanyakan melalui LPMK dan LPMK membuat database (merekap) atas usukan tersebut sebagai salah satu materi koordinasi dan komunikasi dengan Lurah dan BKM. "LPMK berupaya agar usulan dari masyarakat ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan dan aturan yang ada, apakah melalui BKM maupun kelurahan", kata Rozaq.
"Lebih-lebih di tahun 2020, LPMK tidak lagi menerima alokasi dana (blokgrand) sebagaimana tahun sebelumnya. Bagi LPMK Wirogunan, tidak mempermasalahkan ada tidaknya alokasi dana dimaksud. Motivasi kami, terus berbuat bagi masyarakat. Kami hanya memanfaatkan hidup, untuk hidup bermanfaat, agar hidup kami bermakna, bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat. Virus motivasi ini, terus kita tularkan kepada masyarakat Kel. Wirogunan ", kata Rozaq yang juga penggerak lemah teles (Gusti Allah sing Mbales) ini.
Koordinator BKM Bhakti Wiraguna, Kel. Wirogunan, Andi Maulana menambahkan bahwa sinergisitas antar lembaga sangatlah penting dalam menunaikan usulan masyarakat. Gotong royong antar lembaga, bagian dari keberhasilan suatu kegiatan di kelurahan. "Falsafah Bersama Kita Bisa, Gotong Royong Modal Utama, menjadi bagian dari keberhasilan dalam menunaikan harapan masyarakat", ujar penggagas pasukan lemah Teles ini.
Bersama-sama lembaga yang ada di Kelurahan, berkomunikasi dan berkoordinasi adalah upaya agar kita bisa berbuat dengan dasar gotong royong. Gotong royong sudah ada sebelum republik ini, inilah modal utama bersama, agar kita bisa berbuat untuk masyarakat. (KangRozaq)
#WirogunanSemarak
#AbdulRazaq
#LPMKWirogunan
#BKMWirogunan
#TerusBerbuat
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat