Gerakan Penanganan Vandalisme di Kel. Wirogunan

Vandalisme yang mengganggu ketertiban umum menjadi keprihatinan bagi semua pihak, baik stakholder maupun masyarakat. Pandangan masyarakat atas vandalisme ini cukup beragam, sebagain masyarakat tidak peduli atas kondisi vandalisme tersebut. Sebagain yang lain cukup serius mensikapinya, karena kepedulian atas lingkungan kampung.

Keprihatinan dan kepedulian atas kondisi vandalisme tersebut, dengan melakukan sikap dan langkah komprehensif agar vandalisme tersebut berubah menjadi ekspresi seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Masyarakat menjadi bagian dari penikmat nilai seni dari ekspresi seni, bahkan grafiti. Upaya tersebut dilakukan oleh Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kel. Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta pada hari Jum'at (27/9/2019) di Pendopo Wiroguno, Kel. Wirogunan.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Lurah Wirogunan, Anastasia Erwina Siwi Utami, Ketua LPMK Wirogunan, Abdul Razaq,Ketua Karang Taruna Wirogunan, Momon Khairussalam, Ketua-ketua RW dan Keamanan RW se-Kel. Wirogunan, Linmas, perwakilan asrama se-Kel. Wirogunan dan tokoh masyarakat. Narasumber yang menyampaikan Vandalisme dalam tinjauan hukum dan Vandalisme dalam tinjauan Budaya serta peran RW dan tokoh masyarakat dalam gerakan vandalisme.

Kegiatan ini, juga merujuk pada Instruksi Gubernur DIY No. 4/INSTR/2014 tentang Gerakan Penanganan Vandalisme di DIY, yang berisi antara lain mendukung tercapainya DIY sebagai daerah bebas vandalisme, melaksanakan gerakan Penanganan Vandalisme dengan langkah sosialisasi, menyediakan media ruang gerak untuk merubah vandalisme menjadi ekspresi seni yang tidak mengganggu ketertiban umum, memberikan kesempatan aktualisasi melalui ajang lomba mural/grafiti. 

Kapolsek Mergangsan, Kompol Tri Wiratmo, SE., MM yang menjadi narasumber menyampaikan vandalisme ditinjau dari sudut kriminalisasi, maka secara hukum vandalisme termasuk kriminalitas dengan unsur perbuatan tidak menyenangkan. Vandalisme termasuk dalam delik aduan dan termasuk Tindak Pidana Ringan (Tipiring). Dengan kondisi yang demikian, maka vandalisme juga merupakan pelanggaran Perda dan peraturan lainnya, yang penindakannya berada di wilayah Pemda. "Pemda melalui Satpol PP yang bekerjasama dengan kepolisian, terus melakukan upaya mengurangi tindakan vandalisme. Selain itu, upaya tersebut sebagai tindak lanjut dari Instruksi Gubernur DIY No. 4/INSTR/2014.

Sementara narasumber lain, Ki Sutikno yang juga dosen salah satu universitas di Yogyakarta dan budayawan ini melihat vandalisme dr sudut budaya, beliau menyatakan bahwa vandalisme sudah dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara pada tahun 1924 dalam bukunya Vandaliame dan Terorisme. Bedanya kalai vandaliame merusak pikiran dan karakter, tetapi terorisme merusak jiwa.

Vandalisme merupakan "gawanan bayi' sehingga setiap orang berpotensi menjasi vandalisme. Vandalisme juga bukan hanya corat coret di tembok atau fasilitas lainnya, tapi tubuhnya jg bisa dijadikan media ekspresi hati seseorang, khusuanya remaja. Ki Sutikno melanjutkan bahwa vandalisme diperbolehkan dihukum, justru harus dibimbing dan didampingi agar vandalisme menjadi grafity dan muralis. Maraknya vandalisme di Jogjakarta task lepas dari sistem pendidikan keluarga dan sekolah  bersifat otoriter dan membelenggu kreativitas. "Sehingga untuk menanggulangi vandaliame harus didukung LPMK danagwbsen olehang  sistem pola asuh keluarga dan sistem pendidikan", kata Ketua KPAI Kota Yogyajarta ini.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari deklarasi Yogya Bersih Vandalisme. Kegiatan ini juga sebagai sebuah bentuk komitment mendukung Yogya Bersih Vandalisme yang telah dilakukan oleh kita Yogyakarta. Lurah Wirogunan, menyatakan bahwa vandalisme ini perlu kita jadikan sebagai ekspresi yang bernilai seni dan tidak mengganggu ketertiban umum. "Diharapkan stakeholder di Kel. Wirogunan, bersama RT, RW dan Tokoh masyarakat dapat berkontribusi dalam penanganan vandalisme", kata putra satu anak ini. (KangRozaq)

#AbdulRazaq
#LPMKWirogunan
#FKPMK
#KarangTaruna Kelurahan Wirogunan
#HidupBermanfaat
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat