Wirogunan : Gerakan Kembali ke Meja Makan

Gerakan Kembali Ke Meja Makan adalah upaya bersama untuk mengingatkan kembali keluarga-keluarga Indonesia, khususnya Kita Yogyakarta akan pentingnya meluangkan waktu untuk berkumpul dan berkomunikasi bersama anggota keluarga. Gerakan ini adalah gerakan nasional yang juga dilaksanakan di Kota Yogyakarta. 

Gerakan kembali ke meja makan, juga sedang dan terus digalakkan di Kelurahan Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta. Gerakan tersebut disosialisasikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) kader Kampung Keluarga Berencana (KB) dan Bina Keluarga Sejahtera ( BKB, BKL, BKR, UPPKS) Kelurahan Wirogunan yang dilaksanakan hari Selasa (24/9/2019) di Pendopo Wiroguno.

Penyuluh KB Kota Yogyakarta, Ir. Yulia Suryani Dewi, menjelaskan bahwa saat ini di Kota-kota besar, termasuk Yogyakarta waktu untuk berkumpul bersama keluarga menjadi amat terbatas. Disisi lain komunikasi fisik menjadi salah satu  yang juga sangat menentukan keharmonisan rumah tangga dan perekatan hubungan emosional yang lebih kuat antara orang tua dan anak. Keberadaan Handphone (HP) yang sudah menjadi bagian dari hidup manusia, menjadi salah satu penyebab hubungan fisik semakin berkurang. Bahkan, terkadang ada waktu yang secara fisik bersama, namun hubungan emosional saat itu terasa jauh. "Gerakan kembali ke meja makan ini, menjadi solusi untuk sejenak bersama, meneguhkan hubungan emosional, walaupun hanya sekedar berbagi cerita", ujar Yulia perempuan enerjik ini.

Lebih lanjut, Yulia Suryani menjelaskan, komunikasi bukan sekadar dialog suara dan gambar yang terhubung melalui ponsel, tetapi kebersamaan dan kedekatan serta hubungan fisik yang disertai hubungan emosionak menjadi sesuatu yang berharga. Seringnya berkumpul dalam satu meja, akan menumbuhkan kedekatan emosional.

Paparan penyuluh KB ini memperjelas, bahwa diperlukan langkah praktis dalam gerakan kembali ke meja makan ini bagi anggota keluarga, yaitu (1) menetapka komitmen keluarga; (2) menetapkan waktu yang dipilih; (3) berfikir bahwa ini bukan tentang menu makan; (4) mengawali dengan berbicara kegiatan yang dijalani (tontonan, peristiwa, atau kejadian); (5) bercerita tentang berbagai kebahagiaan yang ditemui; (6) bercerita masalah yang mungkin dihadapi; (7) memberikan tawaran dalam membantu memecahkan masalah; dan (8) mendengar aktif.

Yulia Suryani menambahkan, bahwa Langkah praktis ini akan menuai manfaat, antara lain (1) meningkatkan kelekatan dan kedekatan; (2) berbagi beban dan melepas beban; (3) berbagi kebahagiaan; dan (4) mengamati perubahan perilaku.

Gerakan Kembali ke Meja Makan adalah geraka bersama, dan kita dukung bersama. (KangRozaq)

#WirogunanSemarak
#AbdulRazaq
#LPMKWirogunan
#TerusBerbuat
#KampungKB
#PenyuluhKB
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat