Pj Walikota Yoyakarta Panen Bersama di Kelompok Tani Hijau Daun Nyutran Kelurahan Wirogunan

Wirogunan - Kelompok Tani Hijau Daun Nyutran, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta sukses memanen jagung pulut dan rambutan Binjai, Jum’at (4/1/2025). Acara ini menghadirkan tamu istimewa, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, yang turut memetik hasil panen dan menanam bibit kelengkeng pingpong sebagai simbol dukungan terhadap sektor pertanian perkotaan.
Dihadiri berbagai tokoh penting seperti Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi , Ketua Asosiasi Tabulampot Yogyakarta, Eka Yulianta, Mantri Pamong Praja Mergangsan, Lurah Wirogunan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat, acara ini menjadi ajang penuh semangat untuk menegaskan peran pertanian dalam mendukung ketahanan pangan di tengah kota.
Penjabat Wali Kota Sugeng Purwanto memberikan apresiasi tinggi kepada Kelompok Tani Hijau Daun yang mampu mengolah lahan terbatas di perkotaan menjadi ladang produktif. Ia menyoroti pentingnya kreativitas, tidak hanya dalam bercocok tanam, tetapi juga dalam menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi.
"Pertanian di kota tentu berbeda dengan di desa. Di sini, lahan sangat terbatas, sehingga kita perlu memilih tanaman yang tidak hanya mudah dibudidayakan tetapi juga memberikan keuntungan lebih besar secara ekonomi. Inovasi seperti pengemasan dan produk olahan menjadi kunci sukses," ujarnya.
Lebih jauh, Sugeng menegaskan pentingnya peran kelompok tani untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia juga menyebutkan bahwa hasil pertanian berkualitas selalu diminati pasar, menjadikan sektor ini sebagai peluang menjanjikan. "Semua orang membutuhkan pangan. Dengan kualitas yang baik, produk pasti dicari pasar," tambahnya.
Ketua Kelompok Tani Hijau Daun, Dona Beza, berbagi kisah perjalanan kelompoknya yang telah berdiri sejak 2015. Selama satu dekade, mereka berhasil membudidayakan berbagai tanaman, mulai dari cabai, daun mint, hingga jagung pulut. Untuk buah-buahan, mereka menanam rambutan Binjai, kelengkeng pingpong, dan pisang.
Hasil panen tersebut dijual dalam bentuk segar maupun olahan. Salah satu inovasi mereka adalah minuman berbahan daun mint, seperti es lemon mint dan wedang telang mint. Sementara itu, jagung pulut menjadi produk unggulan yang selalu diminati karena cita rasanya yang khas dan manfaatnya sebagai pangan alternatif.
"Kami bercita-cita menjadikan kebun ini sebagai destinasi eco eduwisata alternatif di Kota Yogyakarta. Selain mendukung ketahanan pangan, kami ingin mengedukasi masyarakat," ujar Dona penuh harap.
Eka Yulianta, Ketua Asosiasi Tabulampot Kota Yogyakarta, turut memuji pilihan tanaman yang dibudidayakan oleh kelompok tani ini. Menurutnya, jagung pulut adalah pilihan yang tepat karena memiliki nilai ekonomi tinggi, daya tahan terhadap hama, serta masa panen yang lebih singkat dibandingkan jagung lainnya—hanya 70 hari.
"Selain cepat panen, perawatan jagung pulut juga tidak rumit. Hanya dengan pupuk organik dan pengolahan lahan sederhana, tanaman ini bisa tumbuh optimal. Jagung pulut juga tahan di segala musim, menjadikannya pangan alternatif yang ideal," jelas Eka.
Semangat serupa juga disampaikan Lurah Wirogunan, Siti Mahmudah Setyaningsih, yang berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi warga lain untuk memanfaatkan lahan pekarangan di rumah masing-masing.
“Kehadiran Pj. Wali Kota di sini sangat berarti, tidak hanya untuk Kelompok Tani Hijau Daun, tetapi juga untuk masyarakat Wirogunan. Kami berharap semakin banyak kelompok tani yang muncul di wilayah ini untuk mendukung ketahanan pangan lokal,” ujarnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan inovasi pertanian perkotaan, panen di Kebun Hijau Daun Nyutran menjadi simbol bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk menciptakan peluang dan membawa manfaat bagi banyak orang. (KangRozaq)
#wirogunansemarak #hijaudaunNyutran