Satgas-Covid-19 Wirogunan : Berfikir Positif Agar Cepat Negatif
Melonjaknya kasus konfirmasi Covid-19 yang terjadi belakangan ini, khususnya di Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, semakin banyak masyarakat yang harus melakukan isolasi mandiri (isoman). Isoman juga dilakukan orang yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.
Kondisi ini, menuntuk semua pihak untuk terus berupaya mengatasi bersama dengan bersinergi. Tidak hanya pengurus RT yang paling dekat dengan warga, namun juga Pengurus RW, Satgas Covid-19 di wilayah serta pihak-pihak yang terkait lainnya.
Warga yang isolasi mandiri, memerlukan dukungan semua pihak, khususnya keluarga, sahabat dan lingkungan sekitar. Bahkan dokter atau pihak Puskesmas di wilayah melalui komunikasi virtual, sangat membantu kesembuhan dan pulihnya kembali pasien terkonfirmasi positif.
Ketua Satgas Covid-19, Kelurahan Wirogunan, Yosevine Dian Kristiani yang juga sebagai Lurah Wirogunan menyatakan, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama masa isolasi, dan tetap semangat serta berfikir positif. Selain itu terus berdoa dengan tekun, dan hanya berharap kepada Tuhan Yang Maha Kasih.
“Kami mengajak seluruh warga Wirogunan, khususnya yang sedang isolasi mandiri untuk terus berupaya secara lahir, disamping terus berfikir positif, berprasangka baik dan terus berdoa”, ujar Diah di Kantor Kelurahan Wirogunan, Senin (12/7/2021).
Menurutnya, upaya secara lahir dengan patuh protokol kesehatan, menjaga lingkungan dan menjaga kebersihan serta mengikuti anjuran dokter. Selain itu, terus membangun dan berfikir positif, sehingga warga yang isolasi mandiri akan cepat negatif.
Disamping itu, Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro sebagaimana yang dilansir Harian Kedaulatan Rakyat, Senin (12/7/2021) menyatakan, begitu seseorang dinyatakan positif, langkah yang harus dilakukan, pertama segera lapor Ketua Rukun Tetabgga (RT) atau Ketua Rukun Waega (RW) atau Satgas Covid-19 setempat. Kedua, Ketua RT/RW/Satgas akan melaporkan ke Puskesmas setempat.
Selanjutnya memilih isolasi yang terpisah dan tidak memungkinkan kontak dengan anggota kekuarga. Memastikan ruangannya bersih, ventilasi dan sirkulasi udara isoman bagus, udara mengalir dengam baik. Jangan berbagi alat makan dan mandi serta perlengkapan ibadah dengan anggota keluarga yang lain.
Selain itu, menyiapkan vitamin dan suplemen yang cukup, bila perlu konsultasi dan minta resep obat-obatan lainnya kepada dokter. Banyak minum air matang dan bersih atau air mineral agar tidak dehidrasi dan mengkonsumsi makanan gizi seimbang.
Sebaiknya keluarga menyiapkan oksimeter untuk mencatat saturasi oksigen di tubuh, serta termometer untuk memeriksa kondisi suhu badan. Lebih baik memiliki alat pengukur tekanan atau tensi darah.
Sementara ruang isolasi mandiri memiliki jendela, agar sinar.matahari bisa masuk dengan sirkulasi yang lancar. Bila kondisi fit, sebaiknya melakukan olah raga ringan.
Selama isoman, supaya komunikasi tetap berlangsung lancar, telepon genggam hendaknya selalu siap pakai. Komunikasikan segala sesuatu yang diperlukan, baik dengan pengurus RT, RW, Satgas Covid-19 setempat, maupun dokter.
Dukungan dan support dari keluarga dan lingkungan sekitar, menjadi bagian penting dalam penyembuhan pasien terkonfirmasi positif maupun keluarga yang sedang isolasi mandiri. (KangRozaq)
#SatgasCovid19Wirogunan
#GASAWirogunan