FGD Kemitraan Segoro Amarto, Mengawali Gerakan Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan Wirogunan
Wirogunan (24/2/2021) Segoro Amarto (Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta atau semangat gotong royong menuju kemajuan Yogyakarta) adalah ide Sri Sultan HB X. Program Segoro Amarto dinilai efektif dalam menanggulangi kemiskinan. Salah satu kegiatannya berupa sosialisasi, Focus Group Discussion (FGD), pembinaan kelompok masyarakat, yang dilaksanakan di seluruh DIY.
Warga Kampung Surokarsan, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan Kota Yogyakarta sebagai salah satu sasaran FGD Kemitraan Segoro Amarto. FGD tersebut diselenggarakan Biro Bina Bermas Sekretariat Daerah DIY, Selasa (23/2/2021) bertempat di Balai Warga RW 04 Surokarsan.
Peserta FGD Kemitraan Segoro Amarto berasal dari warga pemegang KSJPS (keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial dan keluarga kurang mampu. Sebanyak 30 orang peserta aktif dalam mengikuti kegiatan FGD dimaksud.
Narasumber FGD Kemitraan Segoro Amarto, Abdul Razaq dalam paparannya menyatakan, pengentasan kemiskinan hingga saat ini masih menjadi prioritas utama dalam program pembangunan Pemerintah Kota Yogyakarta. Kegiatan FGD dan pendampingan bagi warga sebagai wujud dukungan pemerintah DIY dalam mengurangi angka kemiskinan.
Ia melanjutkan, Segoro Amarto melibatkan partisipasi semua pihak yang diwujudkan dalam bentuk penanggulangan kemiskinan yang bersifat inklusif, tidak mengklasifikasikan masyarakat miskin sebagai obyek, namun menjadi bagian dari subyek pembangunan yang mesti diberdayakan.
"Kita peduli, kita bekerjasama, kita berdaya dan kita terus bergerak untuk meningkatkan pendapatan masyarakat", ujar Razaq yang juga Ketua LPMK Kel. Wirogunan.
Pendamping Segoro Amarto (PSA), Andi Maulana menjelaskan gerakan Segoro Amarto lebih menekankan pada perubahan nilai yang tercermin pada sikap, perilaku, dan gaya hidup. Selain itu, sebagai wujud kebersamaan dalam kehidupan menjadi lebih baik yang mencakup semua aspek fisik dan non fisik. Dalam segoro amarto dibangun jiwa kedisiplinan, kepedulian sosial, gotong royong, dan kemandirian.
Peserta FGD adalah warga terpilih, yang selanjutnya akan membentuk kelompok untuk diintervensi berkelanjutan. Semangat gotong royong dan kemandirian menjadi salah satu modal dalam meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
Ia menegaskan, semangat untuk merubah kehidupan yang lebih baik, dan bersama untuk saling menguatkan, sebagai modal bagi peserta FGD.
"Kepedulian sosial dan kedisiplinan peserta dalam mengikuti tahapan selanjutnya menjadi bagian penting dalam kemitraan segoro amarto", ujar Andi yang juga sebagai Koordinator BKM Bhakti Wiraguna, Selasa (23/2/2021).
Nilai-nilai gerakan "Segoro Amarto" sebagai modal dalam penanggulangan kemiskinan. (KangRozaq)
#SegoroAmarto
#AbdulRazaq
#TerusBerbuat
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat