Menguatkan Ketahanan Pangan, Kelurahan Wirogunan adakan Pelatihan

Masa pandemi Covid-19, LPMK Kelurahan Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta dan Kelurahan Wirogunan mengadakan pelatihan budidaya ikan, berupa budidaya lele dalam ember (buledamber). Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari sejak Jum’at hingga Minggu (16-18/10/2020)

Belakangan ini teknik budidaya lele dalam ember (buledamber) tengah jadi perbincangan dan menjadi alternatif bagi kebanyakan orang. Teknik tersebut dapat dilakukan di mana saja, termasuk di perkarangan yang sempit.

Buledamber sebagai salah satu solusi dari perikanan lahan sempit yang tepat untuk daerah perkotaan dan yang memiliki lahan yang terbatas. Selain sebagai hobi dan mengisi waktu luang, juga untuk pemenuhan ikan lele yang lebih sehat dan tidak mengandung kontaminasi bahan yang berbahaya.

Pelatihan dibuka oleh Lurah Wirogunan, Diah Kriatianti yang didampingi Ketua LPMK Wirogunan Abdul Razaq. Peserta sebanyak 90 orang, berasal dari 7 (tujuh) kampung se-Kel. Wirogunan, yang merupakan perwakilan dari setiap kampung. Setiap peserta telah berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil pelatihan.

Narasumber Kristanto Darmawan dan Sugiharyanto yang juga sebagai pelaku usaha budidaya lele yang telah berpengalaman.

Kristanto Darmawan menjelaskan buledamber dilatarbelakangi luas lahan yang terbatas di wilayah perkotaan, pemanfaatan lahan pekarangan rumah belum optimal, sumber air dari sumur yang masih ada, tetapi kering dibeberapa wilayah saat musim kemarau, banyaknya permintaan ikan dan potensi pasar yang besar.

Selanjutnya ia menjelaskan buledamber bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan di wilayah perkotaan, kolam bisa dipindahkan sewaktu-waktu, mempermudah pemeliharaan lele bagi pemula, meningkatkan konsumsi ikan, dan memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan gizi keluarga.

Lurah Wirogunan, Diah Kriatianti dalam sambutannya menyatakan pelatihan ini berasal dari dana kelurahan (Dakel) tahun 2020. Beberapa anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19, antara lain pengadaan cuci tangan sebanyak 90 unit, edukasi protokol kesehatan bagi msyarakat, dan beberapa pelatihan untuk kebangkitan ekonomi masyarakat.

“Pelatihan buledamber ini sebagai salah satu upaya menumbuhkan ketahanan pangan keluarga di Kelurahan Wirogunan. Selain itu, lorong sayur dan kebun sayur rumah tangga juga dimaksudkan sebagai ketahanan pangan ”, katanya.

Sementara Abdul Razaq, Ketua LPMK Wirogunan menyatakan beberapa pelatihan yang dilaksanakan di Kelurahan Wirogunaan dalam pandemi Covid-19 lebih pada kebangkitan ekonomi masyarakat. Diperlukan semangat bergandengan dan bergendongan dalam pemberdayaan masyarakat. Semua pihak perlu berkolaborasi untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

“Tokoh masyarakat dan stackholder perlu gandeng gendong dalam kontribusi kepada masyarakat sesuai dengan perannya masing-masing. Terus berbuat yang terbaik bagi masyarakat menjadi salah satu kuncinya”, ujarnya

Buledamber membutuhkan teknik khusus supaya berhasil. Tidak hanya mengisi air ke ember lalu diisi lele, namun perlu upaya pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan. (KangRozaq)

#WirogunanSemarak
#AbdulRazaq
#TerusBerbuat
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat