Selokan Irigasi Banyak Sampah, Warga RW 22 Mergangsan Kidul Bikin Gerah
Wirogunan (23/06/20) Perilaku sebagian masyarakat yang masih membuang sampah secara sembarangan di saluran irigasi, membuat gerah warga pinggiran saluran irigasi. Berdasarkan jenisnya, sampah plastik menjadi yang paling banyak ditemukan di saluran irigasi. Bahkan tidak jarang sampah pembalut, dan sampah rumah tangga.
Tokoh masyarakat dan pemuda di wilayah RW 22 membuat pembatas dengan gril besi sebagai upaya agar sampah terhenti, untuk memudahkan pembersihannya. Kondisi ini, dimanfaatkan sebagian warga untuk menebar benih ikan. Tidak kurang dari 1000 benih ikan lele, nila dan patih disebar di selokan irigasi ini, Senin (01/06/2020). Penebaran benih tidak semata-mata untuk budidaya, namun lebih kepada memanfaatkan selokan irigasi yang sudah bersih, terlihat indah dengan ikan-ikan yang berlarian dalam ekosistimnya.
Berjalannya waktu, menimbulkan permasalahan yang harus dipecahkan bersama antara warga di aliran selokan irigasi di wilayah RW 07, RW 16 dan RW 22, sehingga masalah sampah dapat terselesaikan. Dialog yang difasilitasi oleh Lurah Wirogunan, Kamis (11/06/2020) membuahkan kesepakatan bersama dalam mengatasi sampah.
Dialog dihadiri oleh petugas lapangan Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUP & ESDM DIY, Lurah Wirogunan, Ketua Umum LPMK, Babinsa, Babinkamtibmas, Ketua RW 07, Ketua RW 16, Ketua RW 22, Ketua RT di wilayah yang berdekatan dengan Selokan Irigasi, Pemuda RW 22 dan Tokoh Masyarakat. Dialog dilaksanakan di pendopo Wiroguno, Kel. Wirogunan, Mergansgan, Kota Yogyakarta.
Kesepakatan dalam dialog tersebut (1) Memasang gril besi di setiap gejlik (pintu air) di wilayah RW 16 dan RW 22, yang dipasang setelah gejik (pintu air) dimaksud; (2) Membongkar seluruh pembatas/gril strimin yang digunakan budidaya ikan di wilayah RW 22; (3) Melakukan pembersihan sisa-sisa bangunan yang mengganggu selokan air di sisi selatan wilayah RW 22.
Kemudian, (4) Kesepakatan tiga point tersebut dilaksanakan pada Jum’at (12/06/2020) dan akan dipantau dan dipastikan keberadaan sampah di pintu air (gejlik) dalam jangka waktu satu minggu, sejak pemasangan gril besi di setiap gejlik (pintu air).
Kesepakatan selanjutnya, (4) Apabila dalam jangka satu minggu, sampah di setiap gril besi yang dipasang di setiap gejlik (pintu air) sebagaimana dimaksud di atas, khususnya yang berada di wilayah RW 16 dan RW 22, maka akan dipasang gril besi pada selokan irigasi di wilayah perbatasan RW 16 dan RW 22;
Selanjutnya, (5) Sampah yang tertahan di gril besi, pada selokan irigasi di wilayah perbatasan RW 16, menjadi tanggung jawab Ketua RW 16 untuk mengkondisikannya; sementara pembatas sampah gril besi wilayah RW 22 menjadi tanggung jawab Ketua RW 22.
Kesepakatan sebagaimana tersebut di atas, disadari oleh semua pihak dengan tujuan kebersamaan dalam menjaga lingkungan selokan irigasi dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Sosialisasi dan informasi kepada masyarakat atas kesepakatan dan menjaga selokan irigasi dari sampah, menjadi tanggung jawab bersama seluruh peserta sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Berjalannya waktu, hingga hari Minggu (21/06/2020), kondisi di lapangan tidak sebagaimana harapan semua pihak. Hasil pantauan dilapangan menunjukkan belum dilaksanakannya kesekapatan bersama dimaksud. Hasil koordinasi, petugas lapangan bidang SDA, tokoh masyarakat, pemuda RW 22 yang disaksikan oleh Ketua Umum LPMK, dipasang gril besi pada selokan irigasi di wilayah perbatasan RW 16. Pemasangan ini, bertujuan sebagai tindaklanjut dari kesekapatan bersama sebelumnya.
Abdul Razaq, Ketua Umum LPMK Wirogunan, menjelaskan pemasangan ini sebagai tindak lanjut dari kesepakatan dalam dialog sebelumnya. Semua pihak yang terlibat, seyogyanya mematuhi kesepakatan dengan penuh rasa tanggung jawab. Semua ini, untuk kebersamaan dalam menjaga lingkungan dan bebas dari sampah di selokan irigasi.
“Keseimbangan alam dan menjaga lingkungan agar tetap bersih menjadi tanggung jawab bersama. Harapannya, kita akan mengetahui, sumber sampah yang selama ini ada di selokan irigasi. Pada akhirnya, kita tidak lagi saling menyalahkan atas sampah yang ada, karena sampah mudah diketahui dari setiap gril besi dipasang”, ungkap Razaq.
Keberadaan lingkungan yang bersih dan tetap menjaga ekosistem menjadi tanggung jawab semua pihak.(KangRozaq)
#WirogunanSemarak
#AbdulRazaq
#LPMKWirogunan
#RW22MergangsanKidul
#RW16MergangsanLor
#TerusBerbuat
#MemanfaatkanHidupUntukHidupBermanfaat
Dilihat 17 kali ⚠ Laporkan